Artikel Apple Vision Pro

 APA ITU TEKNOLOGI?

Semua orang tentu pernah mendengar kata teknologi, apakah anda sudah tau tentang hal itu?

Pengertian teknologi, jadi teknologi ini pertama kali berasal dari bahasa yunani, yakni dari kata techne yang berarti seni, kerajinan, atau keterampilan; logos yang berarti ilmu atau studi. 

Jadi, jika disimpulkan secara harfiah, teknologi adalah sebuah studi atau ilmu pengetahuan tentang sebuah seni, kerajinan, atau keterampilan tertentu. Namun, para ahli menyimpulkan kembali berdasarkan pandangannya masing-masing sebagai berikut.

Menurut Berniker (1987), teknologi adalah sebuah pengetahuan dan di dalamnya terdapat metode, seni, dan cara kerja untuk membangun dunia.

Berdasarkan pendapat Siemens dan Tittenberger (2009), teknologi adalah sebuah cara mewujudkan pikiran dengan mendesain peralatan (yang memudahkan kehidupan).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah seperangkat sistem atau metode dengan menggunakan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk atau peralatan).

Ada beberapa manfaat teknologi

  1. Membuat pekerjaan lebih efektif dan mudah
  2. Menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
  3. Mengimplementasikan teknologi di berbagai bidang seperti kesehatan, infrastruktur, pendidikan, pangan, informasi. 

Jadi saya akan membahas salah satu teknologi canggih yang baru dikeluarkan dari produk Apple yaitu APPLE VISION PRO.

APPLE VISION PRO

Apple Vision Pro adalah headset realitas campuran yang dikembangkan oleh Apple Inc. Diumumkan pada 5 Juni 2023, di Konferensi Pengembang Seluruh Dunia Apple , dan praorder dimulai pada 19 Januari 2024. Headset ini tersedia untuk dibeli pada 2 Februari 2024 , di Amerika Serikat. Peluncuran di seluruh dunia belum dijadwalkan. Apple Vision Pro adalah kategori produk besar baru pertama Apple sejak peluncuran Apple Watch pada tahun 2015. 

Apple memasarkan Apple Vision Pro sebagai “ komputer spasial ” di mana media digital terintegrasi dengan dunia nyata. Masukan fisik—seperti isyarat gerak, pelacakan mata, dan pengenalan suara dapat digunakan untuk berinteraksi dengan sistem. Apple menghindari pemasaran perangkat sebagai headset realitas virtual ketika mendiskusikan produk dalam presentasi dan pemasaran. 

Perangkat ini menjalankan visionOS, sistem operasi realitas campuran yang berasal dari kerangka kerja iOS menggunakan antarmuka pengguna 3D; mendukung multitasking melalui jendela yang tampak mengambang di lingkungan pengguna, seperti yang terlihat oleh kamera yang terpasang di headset. Tombol di bagian atas headset dapat digunakan untuk menutupi umpan kamera dengan lingkungan virtual untuk meningkatkan imersi. OS mendukung avatar (secara resmi disebut "Persona"), yang dihasilkan dengan memindai wajah pengguna; layar di bagian depan headset menampilkan rendering mata avatar ("EyeSight"), yang digunakan untuk menunjukkan tingkat pemahaman pengguna kepada orang yang melihatnya, dan membantu komunikasi.

Pada bulan Mei 2015, Apple mengakuisisi perusahaan augmented reality (AR) Jerman, Metaio , yang awalnya merupakan bagian dari Volkswagen. Tahun itu, Apple mempekerjakan Mike Rockwell dari Dolby Laboratories. Rockwell membentuk tim yang disebut Technology Development Group termasuk salah satu pendiri Metaio Peter Meier dan manajer Apple Watch Fletcher Rothkopf. Tim mengembangkan demo AR pada tahun 2016 tetapi ditentang oleh chief design officer Jony Ive dan timnya. Pakar augmented reality dan virtual reality (VR) dan mantan spesialis NASA Jeff Norris dipekerjakan pada bulan April 2017. Tim Rockwell membantu menghadirkan ARKit pada tahun 2017 dengan iOS 11. Tim Rockwell berusaha membuat headset dan bekerja dengan tim Ive; keputusan untuk memperlihatkan mata pemakainya melalui tampilan mata yang menghadap ke depan diterima dengan baik oleh tim desain industri. Insinyur Terhormat Apple Tomlinson Holman dari THX yang terkenal memulai dan menjalankan upaya audio yang ditinjau dengan baik selama bertahun-tahun sebelum pensiun pada tahun 2021.

Pengembangan headset mengalami masa ketidakpastian dengan kepergian Ive pada tahun 2019. Penggantinya, Evans Hankey, meninggalkan perusahaan pada tahun 2023. Manajer teknik senior Geoff Stahl, yang melapor ke Rockwell, memimpin pengembangan sistem operasi visionOS-nya, setelah sebelumnya mengerjakan game dan teknologi grafis di Apple. Headset realitas tambahan Apple dimaksudkan sebagai jembatan menuju kacamata AR ringan di masa depan, yang secara teknis belum memungkinkan. Pada bulan November 2017, Apple mengakuisisi perusahaan MR Kanada, Vrvana, senilai $30 juta. Vrvana Totem mampu menampilkan animasi warna asli yang sepenuhnya buram di atas dunia nyata daripada proyeksi seperti hantu pada headset AR lainnya, yang tidak dapat menampilkan warna hitam. Hal ini dapat dilakukan sambil menghindari jeda yang sering terlihat antara kamera yang menangkap dunia luar sekaligus mempertahankan bidang pandang 120 derajat pada 90 Hz. Totem juga menggunakan iluminator IR dan kamera inframerah untuk melakukan pelacakan spasial dan tangan. 

Ada juga kelebihan dan kelemahan dari Apple Vision Pro ini !

Kelebihan:

1. Sebagai Komputer berjalan

Menggunakan Apple Vision Pro mirip dengan membawa sebuah komputer saat berjalan-jalan. Vision OS memungkinkan pengguna untuk mengakses beragam aplikasi yang biasanya tersedia di semua Apple Mac. Pengguna dapat mengakses aplikasi dengan cara yang menakjubkan, hanya dengan satu kedipan mata. Dengan bantuan perintah suara, berbagai aplikasi juga dapat menjalankan berbagai tugas yang diinginkan oleh pengguna.

2. Digunakan sebagai game

Perangkat ini memungkinkan pengguna memperbesar permainan sesuai keinginan tanpa mengorbankan kualitas gambar. Dengan demikian, tidak lagi diperlukan ruangan besar untuk menikmati game favorit Anda sesuai keinginan dan kebutuhan.

3. Kamera 3D

Apple Vision Pro merupakan perangkat terbaru dari Apple yang memperkenalkan kamera tiga dimensi. Dengan teknologi ini, pengguna memiliki kemampuan untuk mengambil foto yang kemudian dipresentasikan dalam format tiga dimensi. Selain itu, Apple Vision Pro juga memiliki kemampuan untuk merekam video dengan tampilan tiga dimensi, yang dapat memberikan kesan yang lebih istimewa pada momen-momen yang direkam.

4. Ruang kerja Virtual

Apple Vision Pro menyertakan berbagai aplikasi yang sudah sangat dikenal oleh pengguna produk Apple, termasuk aplikasi pekerjaan yang sangat populer. Dengan Apple Vision Pro, pengguna dapat menciptakan ruang kerja virtual yang luas dan dapat melakukan multitasking dengan mudah. Yang menarik, semua ini bisa dilakukan dengan sekadar kedipan mata dan gerakan jari.

Kelemahan:

1. Harga yang relatif mahal

Karena kecanggihan produk ini maka harga yang ditawarkan juga tentunya tidak murah, yakni mulai dari Rp 55.000.000 untuk varian standar perangkat dengan penyimpanan 256 GB.

2. Baterai Boros 

Menurut keterangan resmi dari Apple, Vision Pro menawarkan masa pakai baterai sekitar 2,5 jam untuk penggunaan umum atau menonton video selama periode yang sama saat baterai terisi penuh, atau dapat bertahan sepanjang hari saat terhubung ke sumber listrik.

Dimasa yang akan mendatang kemungkinan produk ini bakal banyak beredar dan digunakan banyak orang karena produk ini sangat membantu para manusia dan lebih mudah dalam melukakan pekerjaan dan juga dimasa yang akan mendatang produk ini tentu akan terus di updete sehingga terus berkembang menjadi lebih baik dan canggih tentunya. 

Sekian dari beberapa penjelasan dari produk baru dari apple vision pro, semoga bermanfaat bagi pembaca semua, Terimakasih.


dikutip dari:

https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Apple_Vision_Pro?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-teknologi-simak-pengertian-dan-manfaatnya-berikut/

https://mediaindonesia.com/teknologi/650985/spesifikasi-kelebihan-dan-kelemahan-vision-pro-kacamata-canggih-terbaru-apple

Komentar